Rianto pun menyarankan pihak terkait segera menyelesaikan pembayaran yang menunggak itu. Pasalnya, perjalanan tersebut bukan fiktif dan demi menjalankan tugas negara.
"Nantilah ini kan tolong diselesaikan ini karena ini kan pelaku usaha yang harus dibayar ya," kata Rianto.
"Terima kasih, Yang Mulia," ujar Harly.
Sebelumnya, Harly mengaku beberapa kali mengurus perjalanan dinas SYL ke luar negeri. Dia mengungkapkan biaya perjalanan dinas terakhir ke Spanyol senilai Rp1 miliar lebih belum dilunasi.
"Mungkin lebih dari Rp1 miliar, karena perjalanan yang terakhir yang belum dibayar," kata Harly.
Sekadar informasi, SYL duduk sebagai terdakwa bersama dua anak buahnya, yakni mantan Sekjen Kementan Kasdi Subagyono dan eks Direktur Alat dan Mesin Kementan Muhammad Hatta.
SYL didakwa menerima gratifikasi senilai Rp44,5 miliar. Jumlah tersebut didapatkan dari patungan pejabat eselon I dan 20 persen dari anggaran di masing-masing sekretariat, direktorat dan badan pada Kementan.