"Jadi tidak seperti sekarang, yang datang dulu dia tiba-tiba parkir sembarangan, sehingga memakan ruang parkirnya yang jadi tidak efektif. Yang harusnya dua ruang parkir untuk dua kendaraan, tiba-tiba hanya dipakai oleh satu, karena dia parkirnya tidak pas misalnya. Nah ini ke depan itu grand design-nya, sehingga nanti ada keteraturan di sini," ujarnya.
Lebih lanjut, Syafrin belum dapat berbicara bagaimana target JakParkir diterapkan secara menyeluruh di ruas jalan Jakarta.
"Karena yang pertama kita dorong dulu keseluruhan ruas jalan, itu ter-digitalisasi dengan Jakarta Parkir tadi. JakParkir," ujarnya.