“Sukarela saja. Mereka kan kenal dari WA grup. Itu grup untuk diskusi saja tentang masalah kebangsaan. Itu ada gerakan GMBI, karena di diskusi itu berkembang butuh uang untuk keperluan gerakan antikomunis, beliau (Habil) kasih,” ungkapnya.
Meski telah kenal satu tahun, Yuntri menyebut kliennya tidak terlau dekat dengan politikus PPP itu. “Dekat juga enggak, jauh juga enggak, tapi kenal baik,” kata Yuntri.
Habil Marati disebut-sebut menjadi donatur eksekutor dalam rencana eksekusi empat tokoh nasional dalam kerusuhan 22 Mei di Jakarta. Ia menyerahkan uang Rp60 juta kepada para calon eksekutor.
Habil kini telah ditangkap polisi. Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum (Direskrimum) Polda Metro Jaya, AKBP Ade Ary mengatakan, Habil berperan sebagai pemberi uang kepada Kivlan Zen sebesar 15.000 dolar Singapura atau setara Rp150 juta.