Menurutnya, amanah jabatan selaku Danmen Korps yang diterimanya itu tidak hanya memberikan kebanggaan tersendiri, namun menuntut komitmen yang kuat agar dapat mengatur dan mengelola kehidupan Korps Taruna dari tingkat I s.d III dengan baik.
“Dengan usia masih dapat dikatakan remaja (21 tahun), para pejabat Korps Taruna, selain dituntut mampu berprestasi, juga menjadi contoh, teladan, serta penjembatan komunikasi antara Taruna dengan pengasuh melalui Mentar (Resimen Taruna) maupun Lembaga (Akmil),” katanya.
Meski mengemban amanah yang cukup berat itu, akhirnya Alzaki pun berhasil lulus dengan meraih prestasi tertinggi dalam pendidikan Akmil yaitu Adhi Makayasa dan Trisakti Wiratama.
“Adhi Makayasa diberikan kepada lulusan Akademi TNI yang memiliki prestasi terbaik dari aspek akademis, jasmani, dan kepribadian, akumulasi dari mulai Capratar sampai dengan tingkat akhir,” kata dia.
“Sedangkan peraih pedang Tri Sakti Wiratama diberikan kepada lulusan Akmil atau Akademi TNI dengan prestasi terbaik dari tiga aspek diatas, namun hanya pada tingkat terakhir pendidikan,” tambah ayah dari dua orang putri itu.
Pasca-lulus dari Akmil, berkat dukungan keluarga, rekan dan seniornya, serta doa junior dan anggotanya, lulusan Diklapa II di Australia ini pun tidak pernah lepas mendapatkan prestasi yang terbaik mulai pendidikan kecabangan Infanteri, Komando maupun pendidikan spesialisasi yang diikutinya. “Merekalah sumber inspirasi dan semangat untuk senantiasa memberikan pengabdian dan usaha yang terbaik,” kata Alzaki.