Waktu terus berlalu, keinginannya untuk menjadi anggota TNI kian terpatri dan semakin memacu untuk tekun belajar, serta mempersiapkan dirinya untuk masuk Akademi TNI melalui jalur SMA Taruna Nusantara (SMA TN) pada tahun 1998.
“Waktu itu, saya dapat informasi dari anaknya teman ibu yang lebih dahulu masuk SMA TN bahwa selain lulusannya banyak yang menjadi Taruna (Akademi TNI) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun di luar negeri, juga selama sekolah mendapat beasiswa,” ujarnya.
Menurut Alzaki, dengan pola pendidikan yang ketat, di SMA TN tidak hanya belajar akademik. Namun juga digembleng kedisiplinan, mental, kepribadian dan jasmani serta kemandirian. “Sehingga itu, yang membuat saya lebih siap dalam mengikuti test dan masuk Akmil,” kata Alzaki.
Karena mengalami culture shock, kata dia, prestasinya yang waktu itu masih berusia 16 tahun, tidak optimal. “Mungkin karena itu, pertama kali saya jauh dari keluarga. Namun setelah itu, saya mencoba mengatur kembali cara belajar agar lebih baik. Termasuk selama di sekolah, saya jarang pesiar," ucap pria kelahiran Bukit Tinggi, Sumatera Barat itu.