Perjuangan Mayor Inf Alzaki, Dari Jualan Asongan hingga Catatkan Sejarah di AS

Kastolani Marzuki
Mayor Inf Alzaki menerima award dari The Simon Center dan namanya tercatat di Wall of Fame US Army Command and General Staff College. (Foto-Foto: Dispenad)

Alzaki menuturkan, selama menjadi siswa SMA TN, keinginan untuk menjadi TNI pun semakin tinggi, apalagi melihat sosok Taruna Akmil yang tidak hanya gagah namun juga cerdas dan berwibawa.

Selain cita-citanya saat kecil, beberapa hal lain yang membuatnya mendaftar Akmil yaitu kondisi orang tua dan faktor keuangan.

“Ketika itu, ibu sakit keras dan setelah lulus di dompet hanya tinggal uang Rp50.000, sehingga dengan uang sebesar itu, jangankan mendaftar untuk melengkapi administrasi pendaftaran pun sepertinya tidak cukup. Walaupun waktu kecil saya ada keinginan untuk bisa bikin pesawat seperti Bapak Habibie," ujarnya mengenang.

Dengan pertimbangan itu, Alzaki akhirnya mendaftar Akmil dan selama pendaftaran dirinya ikut menumpang di rumah salah satu Pamong (Staf/Pengajar SMA TN). “Selama daftar, saya tinggal di Magelang, yaitu di rumah Pak Bambang. Saya sangat terbantu beliau, hingga akhirnya lulus jadi Taruna Akmil,” katanya.

Perjuangan dan prestasi Alzaki kembali terlihat ketika dalam mengikuti pendidikan Candradimuka dirinya lulus menjadi yang terbaik dari Capratar (Calon Prajurit Taruna) Akademi TNI (Akmil, AAL dan AAU).

“Ketika wisuda jurit, saya bahagia karena dapat memberikan prestasi dan kebanggaan kepada orang tua saya yang waktu itu tidak sempat hadir,” ucapnya.

Menurut Alzaki, Wisuda Jurit merupakan awal perjuangan untuk menjadi Perwira TNI AD, sehingga selama pendidikan di Akmil pun dia memilih fokus belajar dan berlatih untuk mewujudkan cita-citanya itu.

“Dengan berbagai dinamika yang ada, bagi saya kehidupan di Akmil dirasakan lebih baik. Karenanya, membayangkan keluarga di kampung halaman, sampai lulus, meski diberikan kesempatan pesiar, saya lebih memilih mempersiapkan diri di Kesatrian. Ketika makan di rumah makan, saya terbayang keluarga saya makan apa di kampung,” kata Alzaki.

Sambil tersenyum, pria dengan tinggi badan sekitar 163 cm dan juga hampir tidak dizinkan mengikuti seleksi Kopassus karena tinggi badannya itu, menyampaikan bahwa dimungkinkan hingga kini dirinya merupakan pejabat Danmen Korps (Komandan Resimen Korps) Taruna yang terpendek.

“Juga ketika Praspa dilantik Bapak Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, punya kenangan tersendiri. Tapi untungnya kameramen yang mengambil sangat bagus, sehingga semuanya terlihat seperti memiliki tinggi badan yang tidak jauh berbeda,” ujarnya sedikit tertawa.

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Nasional
9 hari lalu

Profil Brigjen Wahyu Yudhayana, Alumni Akmil 98 yang Kini Jabat Sesmilpres

Nasional
9 hari lalu

Sertijab TNI AD, Brigjen Wahyu Yudhayana Serahkan Jabatan Kadispenad ke Kolonel Donny

Nasional
10 hari lalu

Sertijab TNI AD, Mayjen Bangun Nawoko Resmi Jabat Pangdam Hasanuddin

Nasional
1 bulan lalu

Heroik! Prajurit TNI AD Tangkap Pelaku Begal dan Tabrak Lari di Kebon Jeruk Jakbar

Nasional
2 bulan lalu

Kasus Penculikan Kacab Bank, Kadispenad: Prajurit Tak Bisa Di-hire untuk Tindak Pidana

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal