BIREUEN, ACEH, iNews.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) meminta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD bijak dan berhati-hati dalam berbicara. Hal itu terkait pernyatan Mahfud yang mengusulkan Kepolisian Sektor (Polsek) fokus mengayomi masyarakat.
Anggota Komisi III DPR dari Fraksi PKS Nasir Djamil menilai kehati-hatian itu penting agar pernyataan pejabat publik tidak menimbulkan kesalahpahaman di masyarakat. Hal itu disampaikan dia di sela-sela acara "Kenduri Kebangsaan" di Sekolah Sukma Bangsa di Bireuen, Aceh, Sabtu (22/2/2020).
"Saya berharap tidak terjadi kesalahpahaman dan ke depan saya juga berharap pejabat-pejabat publik, Menko Polhukam harus lebih bijak, hati-hati menyampaikan pendapatnya sehingga kemudian tidak terjadi kesalahpahaman di kalangan masyarakat karena apapun ceritanya polisi itu adalah pelayan, pengayom, dan pelindung masyarakat," katanya.
Nasir berpandangan, tidak semua kasus bisa dilakukan melalui pendekatan keadilan restoratif (restorative justice), seperti yang disampaikan Mahfud. Dia menyebut, polisi memiliki tiga tugas yakni preemtif, preventif dan represif.
"Tidak mungkin juga kalau kemudian polsek itu ditiadakan fungsi reskrim (reserse dan kriminal)-nya. Ke depan yang harus dikedepankan itu adalah fungsi preemtif dan preventif sehingga kemudian represif itu bisa dikurangi," ujarnya.