JAKARTA, iNews.id - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menyayangkan keputusan Saut Situmorang yang mundur dari wakil ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Langkah yang sama diambil Mohammad Tsani Annafari sebagai penasihat KPK.
Bahkan, pimpinan KPK menyerahkan pengelolaan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Anggota Komisi III dari Fraksi PKS, Nasir Djamil mengatakan, apa pun kondisinya, semuan tergantung daya tahan dan kemampuan pemimpin menghadapi situasi yang sulit.
"Pimpinan KPK itu idealnya harus tahan banting dan siap menghadapi situasi baik suka ataupun tidak suka," katanya di Jakarta, Minggu (15/9/2019).
Nasir menuturkan, jika ada seorang pimpinan yang meninggalkan medan perang sebelum berakhir maka akan mendapatkan citra yang kurang baik. Masyarakat, menurut dia, akan mencatat prilaku tersebut sebagai pemimpin yang tidak bertanggung jawab dan tidak mau mengambil risiko.
"Meninggalkan arena pertempuran sebelum tugas berakhir maka dinilai sebagai orang yang tidak bertanggung jawab dan cenderung tidak berani mengambil risiko," ujarnya.
Meski demikian, PKS berbaik sangka atas keputusan dua pimpinan KPK yang memilih untuk mundur dari jabatannya. Nasir menilai, keputusan pengunduran diri merupakan hak setiap orang.
"Saya menyambut dan berprasangka baik terkait keputusan para pimpinan KPK yang saat ini jika ingin mengundurkan diri. Apalagi, hak mengundurkan diri adalah hak yang melekat dalam diri seseorang saat yang bersangkutan memegang kedudukan dan jabatan," tuturnya.