Pihak luar tersebut, dia menuturkan, ingin membentuk opini sedang terjadi konflik di Papua. Padahal, kenyataanya tidak ada konflik di Papua.
"Masyarakat Papua yang rusuh kemarin mungkin tidak tahu apa-apa. Ini ada indikasi, provokasi-provokasi yang di setting oleh pihak luar. Kita sudah petakan itu, orang-orangnya sudah kita petakan. Tunggu saja kita sedang bekerja untuk hal itu," tuturnya.
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebut adanya keterlibatan jaringan internasional dalam kasus kerusuhan di Papua beberapa hari terakhir ini. Kelompok-kelompok itu melakukan propaganda dengan menyebar kabar bohong alias hoaks.
"Kita sama-sama tahu dari kelompok-kelompok ini ada hubungannya dengan network di international ya, jadi kita harus menanganinya memang di dalam negeri maupun di luar negeri," kata Tito di Mapolda Metro Jaya, Minggu (1/9/2019).
Dia mengatakan, Polri menjalin kerja sama dengan kementerian luar negeri (kemlu) dan pihak intelijen untuk mengusut keterlibatan kelompok internasional ini. Seiring itu, upaya pemulihan situasi juga dilakukan petugas Polri di Papua dan Papua Barat.