"Sangat jelas, seseorang dibebaskan daripada penetapan tersangka dalam praperadilan, tidak menutup kewajiban daripada penyidik untuk melakukan penetapan tersangka yang baru," ujarnya.
Dia menilai Perma ini telah memberikan keleluasan kepada para penyidik untuk kembali menetapkan tersangka. Menurutnya, hal ini pernah terjadi dalam kasus korupsi yang menyeret mantan Ketua DPR, Setya Novanto.
"Ada yang hari ini praper, besok sprindik baru keluar Pak. Banyak sekali, Pak, yang dialamin, Pak. Yang saya tanganin kasusnya Pak Setya Novanto. Praper menang, sprindik (baru) langsung keluar, langsung penangkapan. Itu sudah lazim, Pak, dilakukan di dunia ini, Pak," katanya.