Retno mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa Bangsa (DK PBB) dan masyarakat internasional mengambil langkah tegas untuk mendorong deeskalasi dan menghentikan kekerasan yang terus berlanjut.
"Indonesia juga mendesak penghormatan terhadap keselamatan para peacekeeper UNIFIL di Lebanon. Saat ini Indonesia memiliki 1.232 personel di UNIFIL,"kata dia.
Selain itu, kata dia, pemerintah RI melalui KBRI Beirut juga terus memantau kondisi WNI di Lebanon dan telah menyiapkan langkah kontijensi dalam mengantisipasi kondisi gawat darurat.
"Penindasan rakyat Palestina adalah akar permasalahan konflik, dan perdamaian di Timur Tengah tidak akan pernah dicapai tanpa keadilan untuk Palestina," tuturnya.