"Ada yang isinya misalnya yang dibuka backdoor tertentu supaya orang bisa masuk, ada yang kemudian dikurangi fasilitas auto cut untuk TPS supaya dia 300 bisa lebih dari 300," lanjut Roy.
Roy menilai, KPU bertingkah konyol dengan berani mengeluarkan aplikasi Sirekap versi beta yang telah banyak diunduh oleh masyarakat.
"Awal Januari itu orang mulai download dan yang di awal Januari itu versi beta atau versi coba-coba, itu KPU sudah konyol berani mengeluarkan Sirekap dengan versi yang bukan asli," katanya.
"Jadi Sirekap adalah program yang tidak jelas, program yang belum sempurna," tandas dia.