Seorang penjaga perdamaian berkebangsaan Nepal mengalami luka tembak pada lengan dan perut. Begitu juga di sekitar rumah sakit Shifa Gaza, masih terus dibombardir. Serangan udara Israel terus menggempur dan menghajar seluruh fasilitas jalan menuju Rumah sakit, padahal sekitar di rumah sakit tersebut dijadikan tempat perlindungan utama warga sipil yang melarikan diri dari serangan bombardir Israel di tempat lain.
Rupanya militer Israel membangun prediksi dan opini bahwa pemimpin Hamas telah membangun bunker bawah tanah di rumah sakit tersebut dan menggunakan warga sipil sebagai tameng hidup. Walau sinyalemen itu telah dibantah dengan tegas oleh Hamas, gempuran tetap dilanjutkan.
Masih terkait situasi serangan. Tiga pria Palestina tewas ditembak, masing-masing berumur 32 dan 29 tahun yang ditembak di Biet Rima, dekat Ramalah. Sementara seorang lainnya yang berusia 31 tahun ditembak di kamp Askar di Nablus.
Seperti diungkap di atas, sebenarnya sudah ada perintah keras dari militer kepada masyarakat Gaza demi keamanan dan keselamatan agar segera pindah ke arah selatan. Israel berdalih mereka sudah memberikan peringatan dan arahan bahwa operasi mereka dan operasi kemanusiaan lainnya akan diperluas di wilayah Wadi Gaza.
"Militer telah mulai bergerak ke fase perang berikutnya di Gaza baik dari udara, darat dan laut," demikian penjelasan juru bicara IDF Daniel Hagari.