Hamidin
Mantan Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT, Pengamat Terorisme
SAMPAI kapan saling serang? Ini adalah sebuah pertanyaan atau pernyataan yang mungkin akan keluar dari lubuk hati setiap orang yang mencintai hidup dalam kedamaian atas situasi yang sedang terjadi. Perang berkecamuk dan saling gempur di Palestina dan Israel, tepatnya di Gaza.
Sungguh ironis dan sadis. Di tengah perang, segala komunikasi dan sistem jaringan telekomunikasi sengaja dipadamkan dengan dalih strategi perang. Akibatnya operasi penyelamatan darurat kemanusiaan, khususnya untuk membantu para korban terluka dan yang sakit, menjadi terhambat.
Mirjana Spoljaric Egger, Presiden Komite Internasional Red Cross (ICRC) atau Kepala Palang Merah Internasional sangat mengecam pembatasan akses tersebut. Dia mengatakan, inilah kegagalan terbesar negara-negara di bawah bendera PBB yang telah tak henti-hentinya dengan gigih menyerukan gencatan senjata. Gaza pada faktanya terus menerus dibombardir.
Di sebelah wilayah selatan, Israel justru menyuruh seluruh warga untuk melakukan penyelamatan atau melarikan diri sebagai reaksi atau respons terhadap pernyataan Perdana Menteri Netanyahu yang menekankan bahwa serangan darat yang telah lama ditunggu kini sedang berlangsung. Inilah pertempuran tahap kedua. Diingatkan pula bahwa Israel akan menghadapi perang jangka panjang.
Sampai saat ini asap masih mengepul tebal di atas teritori Gaza. Di perbatasan dengan Lebanon, pertempuran juga masih terus berlanjut. Bahkan, rentetan tembakan sempat menyasar pos penjagaan Perdamaian PBB di Desa Hula.