Berdasarkan jumlah tersebut, 76,5 persen usaha di berlokasi di rumah dan 5,3 persen berlokasi usaha di sekitar tempat umum seperti sekolah atau kantor, serta 4,8 persen berusaha di pasar. Menurut Riza, penerima program ini memiliki jumlah pekerja rata-rata di bawah 10 orang dengan mayoritas perempuan.
Meski dana yang digunakan tidak besar, tetapi bisa digunakan untuk bisa bertahan. Hal ini dibuktikan berdasarkan survei penerima hibah yang usahanya mengalami kenaikan 41,1 persen.
Riza menekankan, tentu kenaikan ini tidak bisa dipisahkan dengan pemulihan kesehatan. UMKM akan tumbuh jika masalah kesehatan masyarakat juga diselesaikan. "Semakin landai atau turun virusnya semakin baik kesehatan masyarakatnya. Insya Allah UMKM-nya akan semakin tumbuh ekonomi," katanya.
Dalam kesempatan itu, Kepala Biro Perekonomian Sekda Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar juga meminta para pelaku UMKM tidak patah semangat. Menurutnya, pemerintah akan selalu mendukung mereka.
Bachtiar menambahkan, kalau pun belum tersentuh pemerintah, hal itu dikarenakan adanya skala prioritas. Dia memastikan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat berkomitmen agar UMKM harus tumbuh, sebab 96 persen perekonomian Jawa Barat digerakkan oleh UMKM.