Dalam kasus ini, Dadan diduga menerima uang sebesar Rp11,2 miliar dari Debitur Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Intidana, Heryanto Tanaka, dan pengacaranya, Theodorus Yosep Parera. Sebagian dari uang tersebut kemudian diserahkan oleh Dadan kepada Hasbi Hasan.
Uang suap yang diterima dari Heryanto Tanaka terkait dengan pengurusan perkara kasasi di MA yang melibatkan terdakwa Budiman Gandi Suparman agar dihukum bersalah, serta Peninjauan Kembali (PK) atas kasus perselisihan KSP Intidana.
Heryanto Tanaka dan Theodorus Yosep Parera telah divonis bersalah dalam kasus suap pengurusan perkara di MA ini. Keduanya menerima hukuman pidana penjara dengan tingkat berbeda.