Irjen Pol (Purn) Hamidin Aji Amin
Mantan Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT, Pengamat Terorisme
BAGI yang mengikuti dan mengamati perkembangan gerakan terorisme global, tentu masih ingat pada 1 Oktober 2023 lalu terjadi bom bunuh diri yang mengguncang masyarakat di Turki. Menteri dalam negeri Turki pascakejadian menjelaskan dari hasil penyelidikan disimpulkan sementara bahwa kedua pelaku tiba di tempat kejadian dengan menaiki kendaraan angkutan yang mereka rampas dari seorang dokter hewan, yang mereka tembak. Mayatnya lalu dibuang di parit pinggiran jalan di Provinsi Kayseri.
Kedua pelaku kemudian menuju Ankara untuk melakukan aksi teror, namun seketika dipergoki aparat. Seorang pelaku lari dan meledakkan diri sedangkan pelaku lain ditembak kepalanya sebelum sempat meledakkan diri sendiri.
Serangan itu diakui oleh kelompok PKK (Partai Pekerja Kurdistan) sebagai bagian dari aksi mereka. Kejadiannya cepat sekali, hanya beberapa jam sebelum para anggota kabinet Turki kembali untuk bekerja, setelah liburan panjang musim panas selama lebih kurang tiga bulan.
Dalam pidatonya, Presiden Tayyip Erdogan menegaskan serangan PKK itu adalah "langkah terakhir terorisme".
Menteri Dalam Negeri Turki Ali Yerlikaya secara singkat menceritakan kepada media. "Dua polisi yang sangat terlatih yang hendak diserang melakukan perlawanan. Satu pelaku melakukan bunuh diri sementara pelaku lain melakukan perlawanan karena terindikasi akan membahayakan petugas terpaksa ditembak kepalanya. Beruntung kedua polisi yang diserang tersebut selamat, walau dalam kondisi luka serius dan harus dibawa ke rumah sakit untuk perawatan intensif."