Tujuan awal dari PKK untuk mendirikan negara Kurdi yang merdeka, membentuk negara sendiri di bagian tenggara Turki. Pada awal tahun 90-an, PKK yang awalnya hanya bergerak dan melakukan perlawanan di daerah pedalaman saja, kemudian mengembangkan sayap keterlibatan dalam aktivitas terornya ke wilayah perkotaan.
PKK pada awalnya dari tahun 1999 sampai bulan Juni 2004, sangatlah menghindari segala bentuk-bentuk kekerasan dan teror. Namun setelah sayap militan garis kerasnya mengambil alih kepemimpinan dan mengumumkan penghentian gencatan senjata yang justru dikenakan sendiri oleh PKK, situasi berbalik menjadi penuh warna kekerasan.
Pada tahun 2009, pemerintah Turki dan PKK melanjutkan perundingan damai. Namun, perundingan-perundingan tersebut macet setelah PKK melancarkan serangan pada bulan Juli 2011 yang menewaskan 13 orang anggota tentara Turki.
Dalam catatan, PKK dan pasukan-pasukan Turki telah berkali-kali terlibat bentrokan dalam kurun waktu tahun 2011 dan 2012. Paling sadis adalah serangan pada bulan Oktober 2011 yang menewaskan 24 orang anggota tentara Turki. Inilah insiden terburuk sejak tahun 1993.
Pada tahun 2018, PKK dilaporkan melancarkan berbagai serangan terhadap pasukan-pasukan keamanan Turki. Ini termasuk sebuah serangan yang diakui PKK dilakukan pada bulan November terhadap pangkalan angkatan darat Turki yang memakan banyak korban.