"Jadi pemilihan lagu-lagu daerah ini juga merupakan bentuk apresiasi dan kebanggaan kepada budaya daerah. Itu ditampilkan dalam momen-momen acara kenegaraan. Jadi ketika ada anggota DPR menikmati lagu tribun dan ikut berjoget, itu pun memberikan apresiasi terhadap budaya daerah," tutur dia.
MKD lantas menyinggung sikap Setjen DPR tentang penyebaran berita hoaks jika dalam sidang itu terdapat pembahasan kenaikan gaji hingga aksi joget-joget anggota dewan dalam sidang tersebut.
"Di luar ini kan ada efek imbas dari respons publik, terjadi penyuntingan, di media sosial itu ramai bukan lagu-lagu daerah tetapi diedit menggunakan lagu-lagu yang tidak semestinya. Dengan berita-berita yang dinarasikan seolah-olah joget senang-senang, gaji naik dan sebagainya, padahal ini tidak ada itu, ini merupakan berita hoaks, apa sikapnya atau mungkin ada evaluasi terhadap kegiatan yang semacam itu?" tanya anggota MKD.
Suprihartini sangat menyayangkan event kenegaraan disalahgunakan untuk kepentingan yang tidak dapat dioertanggungjawabkan. Dia bakal melakukan evaluasi ke depan bersama Sekretariat MPR dan DPD dalam hal persiapan untuk tahun yang akan datang.
Dia menyebutkan pihaknya juga berupaya mencari sumber berita hoaks tersebut. Selain itu, pihaknya juga menyampaikan berita untuk melawan narasi yang dimuat dalam berita-berita hoaks tersebut.
"Jadi terkait dengan tadi evaluasi dan mungkin langkah-langkah ke depan, kami dari kesekretariatan akan melakukan peningkatan tata kelola dalam hal penataan digitalisasi, khususnya komunikasi dengan publik," katanya.