JAKARTA, iNews.id - UMKM menjadi salah satu pilar penting bagi perekonomian bangsa. Tak hanya itu saja, kontribusi dan peranan UMKM pun cukup besar khususnya pada perluasan kesempatan kerja dan penyerapan tenaga kerja. Oleh karenanya berbagai langkah antisipasi terus dilakukan oleh Kemnaker Ri guna mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan yang terus terjadi di Indonesia, salah satunya melalui program Tenaga Kerja Mandiri (TKM).
Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menegaskan pihaknya akan terus berupaya untuk menekan tingkat pengangguran dengan program-program penanganan Covid-19. Bersama program TKM diharapkan bisa meningkatkan jumlah dan peran Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Indonesia, yang berimbas pada penyerapan tenaga kerja di sektor informal khususnya yang sebagian besar menyasar kelompok dan komunitas perempuan.
"Ini merupakan bentuk dukungan pemerintah kepada pekerja perempuan agar tetap bertahan pada masa pandemi, serta mendorong kelompok komunitas perempuan untuk dapat memiliki semangat membangun diri menjadi seorang wirausahawan yang mandiri," kata Ida.
Dia juga menjelaskan pandemi Covid-19 telah memberi pukulan cukup berat pada perekonomian termasuk bagi sektor UMKM. Survei Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) terhadap UMKM menunjukkan bahwa 94 persen usaha mengalami penurunan penjualan, bahkan lebih dari 40 persen UMKM dari berbagai kelas usaha mengalami penurunan penjualan lebih dari 75 persen.
Melihat besarnya dampak yang dialami oleh sektor UMKM dan besarnya signifikansi sektor UMKM bagi perekonomian masyarakat Indonesia, maka pemerintah menjadikan sektor UMKM sebagai salah satu prioritas utama dalam program Pemulihan Ekonomi Nasional. Melalui program Tenaga Kerja Mandiri ini, Kemenaker menargetkan bisa menjangkau 100.000 usaha mikro di seluruh Indonesia.