JAKARTA, iNews.id - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan hakim Pengadilan Negeri Surabaya Itong Isnaeni Hidayat (IIH) dan panitera Hamdan (HD) sebagai tersangka suap. Uang suap yang disiapkan untuk pengurusan perkara itu sebesar Rp1,3 miliar.
"Diduga uang yang disiapkan untuk mengurus perkara ini sejumlah sekitar Rp1,3 miliar. Dimulai dari tingkat putusan pengadilan negeri sampai tingkat putusan Mahkamah Agung," kata Wakil Ketua KPK Nawawi Pomolango dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Kamis (20/1/2022), malam.
Uang Rp1,3 miliar itu disiapkan PT Soyu Giri Primedika (SGP) melalui pengacara Hendro Kasiono (HK). Itong dan Hamdan diduga menerima uang tersebut untuk memuluskan keinginan PT SGP melalui Hendro.
Itong merupakan hakim tunggal yang akan menyidangkan perkara permohonan pembubaran PT SGP di PN Surabaya. Hendro dan PT SGP ingin Itong memutuskan perkara sesuai keinginan.
Nawawi mengatakan, sebagai langkah awal realisasi uang suap Rp1,3 miliar, Hendro menemui Hamdan sebagai panitera PN Surabaya. Hendro meminta agar hakim yang menangani perkaranya bisa memutus sesuai dengan keinginan.
"Untuk memastikan bahwa proses persidangan perkaranya berjalan sesuai harapan, tersangka HK diduga berulang kali menjalin komunikasi. Di antaranya melalui sambungan telepon dengan tersangka HD dengan mengunakan istilah upeti untuk menyamarkan maksud dari pemberian uang," kata Nawawi.