"Sishankamrata mengutamakan integrasi komponen utama, komponen cadangan, dan komponen pendukung. Ketiga komponen tersebut berperan penting dalam mengalahkan Belanda dan Inggris dalam perang kemerdekaan RI. Rakyat sebagai komponen pendukung Sishankamrata terbukti andal mendukung komponen utama," kata Nuning.
Berdasarkan Sishankamrata, lanjut Nuning, pola operasi militer TNI, baik pada masa damai maupun perang, menggunakan paradigma defensif-aktif. Artinya, pola operasi tidak ditujukan menyerang negara lain tapi bertahan dari serangan negara manapun.
Meski demikian, Nuning menegaskan pola operasi pertahanan tidak bersifat pasif, melainkan harus aktif.
Hanya saja, meskipun proses pemilihan dan pengadaan alutsista tersebut sudah menggunakan mekanisme yang benar, tapi negara lain sebagai produsen alutsista, tidak selalu bisa menjual produk yang dibutuhkan.
Acapkali proses pemilihan dan pengadaan alutsista menginginkan produk yang betul-betul baru, namun ternyata hanya tersedia produk bekas.