Tambang Nikel Raja Ampat Dalam Sorotan Ekomedia: Kepentingan Ekonomi vs Krisis Ekologi

Kastolani Marzuki
Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi UPN Veteran Jakarta, Kastolani. (Foto: iNews)

Melindungi Raja Ampat memerlukan langkah nyata: moratorium penambangan, yakni menghentikan semua aktivitas ekstraksi sesuai regulasi yang berlaku; investasi ekowisata, di mana pemerintah dan pelaku swasta mendorong pariwisata berkelanjutan dengan melibatkan penduduk setempat; penelitian lingkungan, berupa studi independen mengenai dampak limbah tambang terhadap ekosistem laut, sehingga kebijakan bisa berbasis bukti (Putra & Wahyuni, 2024); serta peningkatan peran media, agar media terus menyiarkan narasi perlindungan lingkungan dan memberi ruang bagi suara masyarakat adat.

Penambangan nikel di Raja Ampat merusak ekosistem laut, mencelakai masyarakat lokal, dan menghancurkan ekonomi pariwisata dari ekowisata. Dalam pendekatan ekomedia, media adalah alat yang kuat untuk mengubah perilaku publik dan memaksa kebijakan yang tidak berkelanjutan. Banyak yang masih bisa dipegang di Raja Ampat ”Permata Laut Papua”, tetapi hal itu akan berlalu dengan cepat jika tindakan tidak diambil sekarang untuk mengampuni dan melayani alam dan manusia. (*)

Editor : Kastolani Marzuki
Artikel Terkait
Nasional
5 bulan lalu

Masyarakat Adat Blokade Pulau Wayag usai IUP Dicabut, Aktivitas Wisata Raja Ampat Lumpuh

Nasional
5 bulan lalu

Izin Tambang Tak Dicabut, PT Gag Nikel Bisa Kembali Beroperasi di Raja Ampat

Nasional
5 bulan lalu

Respons PBNU usai Dituding Terima Aliran Dana Tambang di Raja Ampat

Nasional
5 bulan lalu

Komnas HAM soal Pertambangan Nikel di Raja Ampat: Berpotensi Kuat Langgar HAM

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal