Tepis Tol Khusus Motor Berbahaya, Ketua DPR Beber Data dan Fakta

Djibril Muhammad
Ketua DPR Bambang Soesatyo. (Foto: Ist)

JAKARTA, iNews.id - Ketua DPR Bambang Soesatyo mempertanyakan respons sebagian pihak terkait wacana tol khusus motor yang disebut berbahaya dan bakal menambah angka kematian. Menurut dia, respons tersebut menunjukkan ketidakpahaman yang ujungnya terkesan sok tahu alias sotoy.

"Pertama, gagasan itu bukan ide saya tapi merupakan aspirasi para pemotor yang jumlahnya jutaan itu dan saya hanya meneruskan aspirasi tersebut kepada pemerintah dan memperjuangkannya," katanya dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (4/1/2019).

Pria yang akrab disapa Bamsoet ini menambahkan, wacara terkait jalur khusus tol motor juga tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 44 Tahun 2009 tentang Jalan Tol. Disebutkan, pembangunan insfrastruktur yang dibangun pemerintah harus memberikan manfaat sebesar-besarnya dan seadil-adilnya bagi masyarakat.

Selain itu, bahwa pada beberapa daerah di Indonesia sepeda motor merupakan moda transportasi dengan populasi yang cukup besar sehingga perlu diberi kemudahan dalam penggunaan insfrakstruktur jalan tol dengan memperhitungkan faktor keselamatan dan keamanan.

Kedua, dia melanjutkan, penggunaaan jalan tol tersebut bukan langsung bergabung bersama-sama pengguna mobil jalan tol yang selama ini sudah berjalan. Namun terpisah atau disediakan jalur khusus satu arah dengan gate atau gerbang khusus motor.

"Bagi ruas-ruas tol yang masih memungkinkan selebar 2,5 meter di sisi bahu jalan yang dibatasi separator beton dengan tingkat keamanan yang tinggi seperti yang sudah ada di tol Bali Mandara," ujar Bamsoet.

Penjelasan dalam PP Nomor 44 Tahun 2009 itu, dia menjelaskan, mengacu pada UUD 1945 Pasal 5 ayat (2) dan UU Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan. Dalam Pasal 38 ayat (1a) UU No. 38/ 2004 disebutkan, "Pada jalan tol dapat dilengkapi dengan jalur jalan khusus bagi kendaraan bermotor roda dua yang secara fisik terpisah dari jalur jalan tol yang diperuntukan bagi kendaraan roda empat atau lebih."

"Banyak yang belum paham persoalan sudah menuding dan berkomentar (asbun) tanpa data atas nama keselamatan pengguna motor tanpa memberikan solusi bagaimana mengurangi tingkat kecelakan dan kematian yang tinggi bagi pemotor di jalan raya," kata Bamsoet.

Solusi yang tepat, menurut dia, adalah dengan menyediakan jalur khusus di setiap insfrastruktur jalan tol yang masih memungkinkan secara fisik, saru arah dengan pintu gerbang khusus seperti di Bali Mandara. Dengan demikian kemacetan pemotor di jalan biasa akan terurai karena sebagian pemotor masuk tol khusus motor.

"Dan potensi kecelakaan pun terhindar karena satu arah, tidak berlainan arah. Seperti kasus Bali," ujarnya seraya memberi contoh.

Editor : Djibril Muhammad
Artikel Terkait
Motor
13 hari lalu

Serunya Kopdar Gabungan RX King se-Jabodetabek, Tak Sekadar Ngumpul!

Motor
13 hari lalu

Vietnam Larang Motor Bensin Beroperasi Tahun Depan, Efeknya Mengejutkan!

Megapolitan
25 hari lalu

Pencuri Moge Harley Davidson di Senayan Belum Ditemukan, Polisi Buru Pelaku

Motor
26 hari lalu

10 Motor Paling Irit Sepanjang Masa, Nomor 3 Ternyata Masih Diproduksi Sampai Sekarang!

Megapolitan
1 bulan lalu

Tembok Bangunan di Tangsel Ambruk Diterjang Angin Kencang, Puluhan Motor Tertimpa 

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal