"Ini indikasinya gampang, ternyata undecided voter kecenderungannya pro ke Jokowi. Jadi saya enggak khawatir nanti ketika pencoblosan itu Pak Jokowi perolehannya akan 58 persen," ucapnya.
Dia optimistis pasangan Jokowi-Ma'ruf Amin akan mendapatkan 60 persen suara. Namun, diakuinya perilaku undecided voter sangat menentukan elektabilitas. "Jadi bukan kerena mesin (partai)," katanya.
Partai koalisi, kata dia sudah berjuang maksimal. Termasuk Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). "Semua ngegas karena kita semua ingin memanfaatkan coattail effect. Kita ingin menang tebal. Jadi mesin sangat full bekerja dan pada kecepatan tinggi," ucapnya.
Pengamat politik dari The Habibie Center, Bawono Kumoro menilai tipisnya jarak elektabilitas antara paslon 01 dan 02 di survei litbang Survei cukup mengejutkan. Sebab survei-survei dirilis oleh lembaga survei selama ini menunjukkan jarak elektabilitas di angka 20 persen.
Dia berharap kedua pasangan tidak reaktif. Kubu 01 tidak panik dan kubu 02 tidak puas dengan hasl survei itu. "Catatan bagi kubu 01 di kurang satu bulan menjelang pencoblosan, ini tidak perlu lagi memainkan isu baru untuk mendulang suara karena tingkat kemantapan pemilih mereka saat ini sudah sangat tinggi di atas 70 persen," katanya.