Wisata Edukasi UI
Upaya UI untuk menjadi katalisator perubahan menuju dunia yang lebih lestari juga mendapat respons positif dari pemerintah.
Tahun ini, UI dipercaya untuk mengelola hutan UI menjadi arboretum. Dengan program ini, UI akan lebih leluasa untuk memberikan edukasi secara meluas baik pada mahasiswa maupun siswa sekolah dasar, menengah, dan masyarakat umum.
Terkait hal ini, UI mendapat modal pemerintah berupa lahan tanah seluas 300 hektare. Lebih dari 100 hektare tanah akan dijadikan sebagai hutan kota. Hal tersebut merupakan upaya UI untuk kelancaran lingkungan dan akan dijadikan arboretum.
Hari Ozon Menurut UI
Salah satu peran penting hutan adalah menjaga keseimbangan atmosfer kita. Pohon-pohon melalui proses fotosintesis menyerap karbon dioksida dan melepaskan oksigen, gas yang kita hirup untuk bernapas. Oksigen ini tidak hanya penting bagi manusia, tetapi juga bagi seluruh makhluk hidup di Bumi.
Selain menghasilkan oksigen, hutan juga berperan dalam menjaga lapisan ozon. Tak heran, UI terus menjaga hutan yang dimiliki. Kini kawasan hijau UI menjadi salah satu sumbangsih terbesar terhadap lingkungan, terutama untuk menjaga lapisan ozon.
Jaya mengatakan bahwa UI merupakan kawasan hijau terbesar di Depok. “Alhamdulillah, mungkin kalau kita lihat dari Google Maps ke area Depok, area yang paling banyak hijaunya itu UI,” tuturnya.
Pihaknya berharap, ke depan, berbagai departemen atau jurusan yang mempelajari tentang lingkungan memiliki inisiatif untuk kembali menanam pohon dan dijadikan gerakan nasional.
“Jika 10 tahun yang lalu setiap mahasiswa dan siswa baru ditugaskan untuk membawa bibit pohon, kami berharap dapat memulainya lagi di area yang gundul atau mengalami kerusakan,” ujarnya.
Komitmen UI untuk mengurangi efek rumah kaca, juga dilakukan dengan penghitungan carbon footprint. “Jadi, pihak kampus akan menghitung seberapa banyak karbon yang dikeluarkan dari aktivitas perkuliahan dari awal sampai akhir. Kemudian, dari database yang dimiliki harus dikurangi. Hal tersebut sebagai upaya mengurangi efek dari gas rumah kaca,“ kata Jaya.