“Ada peristiwa di dalam kolam di mana almarhum diduga merayu salah satu teman wanita dari terduga pelaku,” ujar Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat.
Momen itu disebut menjadi pemicu utama hingga akhirnya terjadi penganiayaan yang menyebabkan korban kehilangan kesadaran dan tenggelam dalam kondisi pingsan.
Ahli forensik dari RS Universitas Mataram dr Arfi Syamsun mengungkap bahwa Nurhadi mengalami benturan keras di kepala dan pendarahan di bagian dalam.
“Kami temukan resapan darah di kepala bagian depan dan belakang. Ini menunjukkan kepala korban yang menghantam benda diam. Kami juga menemukan patah tulang hyoid, yang kuat mengindikasikan pencekikan,” kata Arfi.
Lebih lanjut, ditemukan pula adanya rangka diatom, sejenis ganggang air di paru-paru, ginjal, hingga sumsum tulang korban. Ini membuktikan Nurhadi masih hidup saat berada dalam air, namun telah dalam kondisi tidak sadar akibat trauma pada leher.