Selain dugaan pungutan pribadi, Sandi mengaku kecewa dengan pelayanan RSUDAM. Putrinya yang terdaftar sebagai pasien BPJS kelas II justru ditempatkan di ruang rawat inap kelas III.
“Alasannya RSUDAM sudah menerapkan ruangan tanpa kelas. Tapi kenyataannya tetap kelas III. Perawat juga kurang sigap, setelah operasi kondisi anak saya menurun tapi perawatnya sibuk alasan banyak pasien lain,” ujarnya.
Dia berharap kejadian ini menjadi pembelajaran serius bagi pihak rumah sakit.
“Kami kecewa betul dengan pelayanan dan perilaku dokter yang tidak bertanggung jawab. Kami ingin ada itikad baik dari pihak terkait. Jangan sampai ada pasien lain yang mengalami hal seperti kami,” ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan, dokter B yang disebut dalam kasus ini belum memberikan tanggapan. Pesan WhatsApp (WA) yang dikirimkan ke nomor pribadinya tidak direspons.