JAKARTA, iNews.id- Wakil Presiden Ma'ruf Amin membuka Rakornas Zakat 2021 secara virtual. Ma'ruf Amin berharap implementasi zakat dapat ditingkatkan pada tahun ini.
Ma'ruf mengatakan dalam catatan Baznas tercatat ada peningkatan zakat secara nasional pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini dinilai sangat baik.
"Namun kita juga menyadari bahwa realisasi tersebut masih jauh dari potensi zakat di Indonesia yang sangat besar," ucap Ma'ruf Amin secara virtual, Senin (5/4/2021).
Berdasarkan Indikator Pemetaan Potensi Zakat (IPPZ), per tahun 2019 tercatat potensi zakat Indonesia senilai Rp233,8 triliun. Bahkan data Outlook Zakat Indonesia 2021 menyebutkan potensi zakat Indonesia pada tahun 2020 mencapai Rp327,6 triliun.
Potensi terbesar tahun 2020 adalah zakat perusahaan sebesar Rp144,5 triliun, kemudian ada zakat penghasilan dan jasa sebesar Rp139,07 triliun, zakat uang sebesar Rp58,76 triliun), zakat pertanian sebesar Rp19,79 triliun), dan zakat peternakan sebesar Rp9,52 triliun).
"Dari seluruh potensi tersebut, riset gabungan Baznas dengan berbagai lembaga menyebutkan tercatat sekitar Rp61,258 triliun penghimpunan ZIS yang tidak melalui Organisasi Pengelola Zakat (OPZ) resmi pada 2020. Adapun secara nasional pada 2019 penghimpunan ZIS yang melalui OPZ resmi baru mencapai Rp10,2 triliun," tuturnya.
Riset Baznas tersebut memperlihatkan potensi zakat yang mencapai Rp327,6 triliun, namun demikian jumlah yang terealisasi baru mencapai Rp 71,4 triliun. Dari jumlah ini, Rp61,2 triliun tidak melalui OPZ resmi sedangkan hanya Rp10,2 triliun yang melalui OPZ resmi.
"Berdasarkan data tersebut dapat kita simpulkan bahwa OPZ belum mampu mempengaruhi mereka yang sudah berzakat untuk menyalurkan zakatnya melalui OPZ dan mereka yang belum berzakat untuk berzakat. Oleh karena itu Baznas diharapkan terus meningkatkan kepercayaan (trust) baik kepada Muzakki yang belum menyalurkan zakatnya kepada OPZ ataupun mereka yang belum berzakat," kata dia.