“Emotional appeal adalah kekuatan kami. Konsumen membeli bukan hanya karena logika, tetapi juga cinta terhadap desain dan kualitas produk Mazda,” ujar Ricky.
Ricky menekankan bahwa terdapat beberapa faktor dalam pembelian kendaraan di Indonesia. Konsumen kini semakin cermat menilai Total Ownership Cost (TOC), yang mencakup biaya aftersales (service & maintenance), biaya registrasi dan administrasi, hingga nilai jual kembali (resale value). Seluruh aspek TOC ini membentuk fondasi rasional dalam pengambilan keputusan.
Namun, faktor tersebut tidak berdiri sendiri. Ekosistem otomotif dipengaruhi pula oleh elemen eksternal, seperti regulasi pemerintah, dinamika industri, dan kesiapan infrastruktur, semuanya membentuk momentum pasar dan arah preferensi konsumen.
“Indonesia adalah salah satu pasar otomotif yang sangat value competitive,” ujarnya.
“Dengan banyaknya value proposition dari berbagai APM (Agen Pemegang Merek), konsumen perlu mampu menggabungkan faktor rasional, seperti TOC, dengan kebutuhan personal mereka,” kata Ricky.
Selain perhitungan rasional, seperti biaya kepemilikan, Mazda juga melihat bahwa keputusan pembelian kendaraan kini ditentukan oleh supplement factors, seperti reliabilitas, kualitas produk, efisiensi bahan bakar, keamanan, kenyamanan berkendara, dan nilai emosional antara pengendara dan kendaraannya.