JAKARTA, iNews.id - Percepat transisi energi, PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) menggandeng sejumlah universitas ternama di Tanah Air membahas Energi Baru Terbarukan (EBT). Langkah ini seiring dengan target pemerintah Indonesia Net Zero Emmision (NZE) pada 2060.
Terbaru, seminar nasional digelar TMMIN di Universitas Indonesia (UI). Kegiatan tersebut merupakan kelanjutan dari rangkaian seminar nasional yang telah dilaksanakan di Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang, Universitas Udayana Bali, Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) Surabaya, Institut Teknologi Bandung (ITB) Bandung, Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, dan Universitas Gajah Mada (Yogyakarta).
“Aktivitas seminar nasional sudah berlangsung selama tujuh series di berbagai universitas Indonesia sejak 2022 hingga saat ini, merupakan wujud nyata advokasi kepada publik. Khususnya ditujukan bagi para generasi muda yang menjadi elemen penting pendukung ekosistem kehidupan lebih hijau, hingga pembangunan ekonomi nasional yang merata," ujar Presiden Direktur PT TMMIN, Nandi Julyanto dalam keterangan persnya dilansir Sabtu (2/11/2024).
"Aktivitas seminar nasional ini merupakan wadah diskusi komprehensif untuk membantu menyusun strategi maupun kebijakan akselerasi Indonesia menuju era transisi energi di tahun 2030,” katanya.
Nandi menerangkan Toyota Indonesia telah mengambil inisiatif menyongsong era transisi energi untuk tercapainya target penurunan emisi karbon yang telah dicanangkan pemerintah dengan memperkenalkan beragam model kendaraan yang dapat mengurangi emisi melalui strategi multi-pathway. Ini mencakup kendaraan konvensional hemat bahan bakar, kendaraan dengan bahan bakar biofuel termasuk bioethanol, serta kendaraan berteknologi elektrifikasi.
Green energi seperti biofuel, ethanol, hydogren, serta optimalisasi EBT dalam proses manufaktur lebih ramah lingkungan, tidak hanya menekan emisi. Peningkatan penggunaan EBT membantu kesejahteraan para petani Indonesia.
“Penggunaan EBT (Energi Baru dan Terbarukan) seperti bioenergi dapat membantu mengurangi ketergantungan konsumsi bahan bakar fosil di semua sektor terkait seperti pembangkit listrik, domestik, industri, dan sektor transportasi. Bioenergi termasuk bioethanol dan biofuel, memainkan peranan utama dalam mendukung Indonesia untuk menuju transisi energi serta mereduksi emisi, ujar Nandi Julyanto.