Kendati demikian, Pecco masih sangat menyesali kegagalannya memenangkan sprint di Catalunya kemarin di mana dia terjatuh di Tikungan 5 pada lap terakhir. Meski begitu, dia bertekad untuk tampil lebih baik lagi dalam balapan kandangnya pekan depan di MotoGP Italia 2024.
“Di sini bisa saja 37 poin. Tapi kami sudah memikirkan tentang Mugello,” jelas pembalap berusia 27 tahun itu.
Lebih lanjut, Pecco membeberkan dirinya memang sengaja untuk menahan diri di lap-lap awal untuk tak langsung mengejar Martin dan Acosta yang ada di depannya. Kata dia, semua strateginya berjalan dengan baik di MotoGP Catalunya 2024 sehingga kemenangan berhasil dikantonginya.
“Permulaannya bagus, saya ingin mengemudi sekonsisten mungkin. Saya tidak ingin memberikan tekanan sebanyak Martin dan Acosta. Itu adalah keputusan yang tepat, pada akhirnya saya mampu mengendalikan kecepatan,” jelas rider kelahiran Turin itu.
“Pedro Acosta menyalip saya, tetapi saya melihat ban depannya rusak. Setelah sepuluh putaran saya melihat bahwa strateginya berhasil. Saya memutuskan untuk menyalip (Martin) di Tikungan 5 – juga karena apa yang terjadi pada hari Sabtu. Saya ingin menyelesaikan ini dan itu berjalan dengan baik,” ucapnya.
Dengan hasil tersebut, kini Pecco duduk di peringkat kedua klasemen dengan 116 poin. Dia memangkas ketertinggalannya dari Martin (139 poin), yang duduk di puncak klasemen, menjadi 39 poin saja.