"Jadi intinya saya ikut-ikut kakak. Tapi sekarang kakak berenti main bola karena kuliah," ujarnya.
Brylian tidak setengah-setengah dalam menekuni pilihannya. Setelah terjun ke dunia sepak bola, dia berusaha total bahkan hingga memutuskan pindah sekolah karena jadwalnya bentrok dengan latihan.
"Kelas 5 saya pindah gara-gara full day. Kelas 1 sampai 5 saya SD Muhammadiyah. Sekolahnya masuk jam 7 pulang jam 5. Tapi enggak bisa latihan jam 3. Saya akhirnya pindah ke SD negeri biar bisa latihan," ucapnya.
Selain sepak bola, pemain kelahiran 23 Februari 2002 ini ternyata juga menyukai musik dangdut. Menurutnya, musik yang identik dengan goyangan tersebut bisa membuatnya rileks sebelum berlaga.
"Sebelum bertanding, saya sering dengar lagu dangdut. Saya makin semangat, enggak tahu kenapa. Favorit saya Guyon Waton atau Didi Kempot," ujarnya.
Ke depan, Brylian berharap bisa mengembangkan kariernya di luar negeri. Tak hanya orang tua, dia juga ingin menjadi kebanggaan buat Tanah Air.