LONDON, iNews.id – Striker Chelsea, Romelu Lukaku mengatakan bahwa aksi berlutut sebelum laga dimulai tidak cukup untuk memerangi tindakan rasisme. Pemain berpaspor Belgia itu meminta untuk bertemu dengan perusahaan media sosial agar dapat lebih memerangi aksi rasisme yang terus terjadi di dunia sepak bola.
Lukaku menyatakan pesepak bola dapat berbuat lebih banyak untuk mengatasi rasisme dibanding hanya berlutut. Karena menurutnya para pemain terus menerima tindakan pelecehan tersebut.
Bahkan rekan setim Lukaku, Marcos Alonso mengatakan pada awal pekan ini dirinya tidak akan lagi melakukan gerakan itu. Sebab dia merasa aksi tersebut telah kehilangan dampaknya dan Alonso lebih memilih menunjuk lencana 'tidak untuk rasisme' di lengan bajunya.
“Saya pikir kami dapat mengambil posisi yang lebih kuat. Kami berlutut, semua orang bertepuk tangan, tetapi terkadang setelah pertandingan Anda melihat penghinaan lain,” kata Lukaku dilansir dari Goal Internasional, Kamis (23/9/2021).
Striker berusia 28 tahun itu ingin bertemu perusahaan media sosial dengan pemain sepak bola lainnya untuk bersama-sama memerangi kasus rasisme dan diskriminasi yang kerap menimpa pemain. Sejumlah badan olahraga pun pernah melakukan boikot media sosial selama empat hari dengan harapan perusahaan mengambil sikap tegas terhadap pelecehan rasis dan seksis oleh pengguna.