Pria yang juga menjabat sebagai CEO Karo United itu merasa bahwa hakim yang menjatuhi hukuman terhadap para terdakwa tidak sensitif kepada para keluarga korban. Sebagaimana diketahui, Tragedi Kanjuruhan memakan korban jiwa sebanyak 135 nyawa.
"Dalam hal ini, saya merasa hakim tidak menjaga sensitivitasnya terhadap keluarga korban," tegasnya.
Effendi melihat bahwa Tragedi Kanjuruhan terjadi tidak dengan begitu saja, tetapi karena adanya kesalahan dari pihak-pihak yang bertugas. Menurutnya, ada kelalaian yang mengakibatkan tumbangnya ratusan korban jiwa dalam kejadian tersebut.
"Jelas kasus ini banyak kelalaian. Salah satunya diakibatkan oleh kelalaian panitia pelaksana (panpel). Juga yang tak luput salahnya adalah kelalaian dari para oknum aparat kepolisian yang terlibat di pertandingan itu (Arema FC vs Persebaya Surabaya)," jelas Effendi.