“Pasar Tiongkok lebih haus akan fitur-fitur AI dibandingkan pasar AS. Akan sangat sulit untuk segera menghadirkannya ke Tiongkok, jadi mereka akan mengabaikan manfaat dari perangkat kerasnya,” kata Ben Bajarin, CEO dan analis utama di Creative Strategies.
iPhone menyumbang lebih dari setengah penjualan Apple senilai 383 miliar dolar tahun lalu (Rp5,9 kuadriliun). Perangkat baru ini merupakan pembaruan penting bagi perusahaan yang berbasis di Cupertino, California, dengan yang bertaruh pada fitur AI.
Di China, Apple secara agresif memangkas harga pada awal tahun ini, didorong oleh pembatasan pemerintah dan meningkatnya persaingan domestik. Jajaran iPhone 16 akan menjadi smartphone Apple pertama yang dirancang berdasarkan fitur AI.
Update ini hadir di tengah persaingan ketat iPhone dengan Huawei di China, di mana konsumen sangat antusias terhadap fitur-fitur berbasis AI dan bersedia membayar untuk itu. Huawei sendiri telah menjadwalkan peluncuran produk baru beberapa jam setelah acara Apple.
"Sisi perangkat lunak, dan bagaimana Apple menyajikannya, adalah pertanyaan terbesar. Investor akan melihat apakah fitur tersebut cukup menarik untuk mendorong siklus upgrade yang lebih besar dari biasanya," kata Bajarin.