SAN FRANCISCO, iNews.id - Protes terhadap kematian George Floyd pecah di Amerika Serikat. Perusahaan teknologi berbasis di Amerika Serikat pun mulai menunjukkan solidaritas mereka.
Dalam memo kepada karyawan Microsoft, CEO Satya Nadella mengatakan rasisme, bias, dan kebencian setiap hari dalam berita hari ini bukan hal baru. Dia mengatakan harus ada empati bagi mereka yang takut dan tidak pasti.
“Saya tahu tidak cukup hanya memiliki empati untuk mereka yang terkena dampak, untuk komunitas yang mengalami kebencian ini, secara langsung, yang takut akan keselamatan mereka, dan untuk orang yang mereka cintai,” kata Nadella yang dikutip dari Live Mint, Selasa (2/6/2020).
Pada saat ini, kata Nadella, orang-orang dapat mulai dengan saling memeriksa satu sama lain, bertanya kepada rekan kerja bagaimana mereka melakukan dan apa yang dibutuhkan, memiliki empati untuk apa yang orang lain rasakan.
Demonstrasi dan kerusuhan telah menyebar ke kota-kota di seluruh Amerika Serikat usai video Floyd ditindih hingga tewas oleh polisi kulit putih di Minneapolis beredar luas. Beberapa ribu orang kulit berwarna saat ini bekerja di perusahaan teknologi besar secara global.