Keuntungan menggiurkan
Pada 2020, TikTok menghasilkan keuntungan yang relatif besar, yakni 1,9 miliar dolar AS. Dari jumlah itu, sebanyak 1,3 miliar dolar AS didapat dari iklan. Sementara, pendapatan keseluruhan TikTok di tahun tersebut berkontribusi sebanyak 7,2 persen dari total pendapatan ByteDance. Angka ini diprediksi meningkat pada 2022, dengan taksiran keuntungan mencapai 50 miliar dolar AS hingga 75 miliar dolar AS.
Namun, tidak ada data yang memberikan angka pasti, sebab TikTok dikelola oleh perusahaan swasta yang jumlah pendapatannya sulit diketahui. Pendapatan TikTok berasal dari berbagai hal. Contohnya adalah iklan, pembelian melalui aplikasi, iklan in-feed, iklan pengambilalihan merek, dan lainnya. Selain itu, ada juga koin virtual TikTok yang dapat digunakan.
Tidak diizinkan beredar di India
Fakta lain yang juga cukup menarik dari TikTok adalah aplikasi ini tidak diperbolehkan digunakan di India mulai 2021. Secara permanen, negara ini melarang kehadiran TikTok dan juga 58 aplikasi lain asal China. Sebelumnya, TikTok sudah terlebih dahulu diblokir di India pada 2019 karena dirasa menyebarkan konten berbau pornografi. Namun, pemblokiran saat itu hanya berlangsung selama 22 hari karena adanya desakan dari para pengguna media sosial India.
Melansir Sindonews, pelarangan kembali terjadi menyusul ketidakpuasan India atas keterangan yang dilakukan pihak perusahaan pengembang aplikasi terkait keamanan data pengguna di India. Bahkan, 59 aplikasi yang dilarang itu juga disebut mengancam kedaulatan, integritas, keamanan, pertahanan, hingga ketertiban umum di India.
Baca pembahasan mengenai Suka Duka Konten Kreator TikTok selengkapnya di Celebrities.id melalui link berikut https://www.celebrities.id/tag/spesial-isu.