JAKARTA, iNews.id - Elon Musk bukan satu-satunya CEO miliarder yang menerima surat tegas dari Komisaris Regulasi Uni Eropa Thierry Breton. Bos Meta Mark Zuckerberg juga menerima surat panggilan Uni Eropa.
Mengikuti hal serupa dengan Musk, Breton memposting korespondensi satu halaman yang dia tulis kepada CEO Meta Mark Zuckerberg. Dia memberikan waktu 24 jam kepada pendiri Facebook untuk merespons.
Surat itu mengakui adanya peningkatan moderasi konten Meta, tapi menimbulkan kekhawatiran tentang misinformasi, termasuk deepfake di platform sosial perusahaan seiring dengan berlanjutnya perang antara Israel-Hamas.
“Mengingat sejumlah perkembangan serius baru-baru ini, izinkan saya mengingat kembali kewajiban yang tepat mengenai moderasi konten berdasarkan Undang-Undang Layanan Digital (DSA) UE. Pertama, setelah serangan teroris yang dilakukan Hamas terhadap Israel, kami melihat lonjakan konten ilegal dan disinformasi yang disebarluaskan di UE melalui platform tertentu,” tulis Breton.
Dalam tulisannya Breton meminta Meta waspada guna memastikan kepatuhan terhadap aturan DSA mengenai persyaratan layanan, tindakan yang tepat waktu, rajin, dan objektif menyusul adanya pemberitaan konten ilegal di Uni Eropa. Oleh karena itu diperlukan mitigasi yang proporsional dan efektif.