JAKARTA, iNews.id - Popularitas ChatGPT rupanya menarik perhatian para scammer untuk melancarkan aksi jahatnya. Temuan malware pun ditemukan peneliti menyamar sebagai ChatGPT.
Dalam laporan keamanan baru yang diunggah Meta, perusahaan yang sebelumnya dikenal sebagai Facebook mengatakan sejak Maret saja, analis keamanannya telah menemukan sekitar 10 jenis malware yang menyamar sebagai ChatGPT dan alat berbasis AI serupa.
Tool bertujuan untuk mengompromosikan akun online, terutama orang-orang bisnis. Penipuan dapat disampaikan melalui ekstensi browser web. Menurut kepala petugas keamanan informasi Meta Guy Rosen, beberapa di antaranya ditemukan di toko web resmi – yang menawarkan alat terkait ChatGPT dan bahkan mungkin menawarkan beberapa fungsionalitas seperti ChatGPT.
Tapi, kata Rosen, ekstensi tersebut pada akhirnya dirancang mengelabui pengguna agar memberikan informasi sensitif atau menerima muatan berbahaya, sebagaimana dikutip dari Digital Trends.
Chief petugas keamanan informasi Meta mengatakan timnya telah melihat malware yang menyamar sebagai aplikasi ChatGPT dan setelah deteksi, cukup mengalihkan umpan mereka ke produk populer lainnya seperti alat Bard bertenaga AI Google, dalam upaya untuk menghindari deteksi.
Rosen mengatakan Meta telah mendeteksi dan memblokir lebih dari 1.000 URL jahat unik agar tidak dibagikan di aplikasinya dan telah melaporkannya ke perusahaan tempat malware itu dihosting untuk memungkinkan mereka mengambil tindakan yang sesuai.
Meta berjanji akan terus menyoroti bagaimana kampanye jahat ini berfungsi, berbagi indikator ancaman dengan perusahaan, dan memperkenalkan perlindungan terbaru untuk mengatasi taktik baru penipu. Bagian dari upayanya juga mencakup peluncuran aliran dukungan baru untuk bisnis yang terkena dampak malware.