JAKARTA, iNews.id - Para peneliti dari Universitas Linköping di Swedia mengembangkan tanah bioelektronik. Ini mempercepat pertumbuhan tanaman di ruang hidroponik atau pertanian yang menanam tanaman tanpa tanah.
Setelah mengintegrasikan 'eSoil' yang direkayasa ke dalam kerangka tempat bibit tumbuh, para peneliti menemukan, mengirimkan sinyal listrik melalui tanah rata-rata membuat tanaman tumbuh 50 persen lebih banyak.
eSoil terdiri atas zat organik yang dicampur dengan polimer konduktif yang disebut PEDOT. Pengawas penelitian Eleni Stavrinidou mengatakan, konduktivitas tanah diperlukan untuk merangsang akar tanaman.
Dalam studi khusus ini, para peneliti menguji efek pengiriman sinyal ke bibit gandum selama 15 hari sebelum dipanen untuk dianalisis. Menerapkan tegangan sekecil 0,5V pada eSoil akan menstimulasi akar secara elektrik.
Pada gilirannya, ini menghasilkan peningkatan biomassa tanaman yang distimulasi secara listrik dibandingkan dengan tanaman yang tidak distimulasi, sebagaimana dikutip dari Engadget.