PLBN Terpadu Motaain, Silawan, Tasifeto Timur, Belu tersebut terhubung beberapa puluh kilometer dari Pos Perbatasan Terpadu (Posto Fronteirico Integrado) Batugade, Bobonaro, Republik Demokratik Timor Leste. Di sana ada jembatan yang membedakan lintas batas Indonesia dan Timor Leste.
Jembatan Indonesia berwarna merah putih. Sementara dengan melangkahkan kaki, kita sudah bertemu jembatan berwarna merah dan hitam simbol bendera Timor Leste. Soal bangunan PLBN bisa terlihat konsep atap yang mengusung dari rumah adat Belu, yaitu Rumah Matabesi. Kemudian ada ornamen Sun Shading di bagian pinggiran bangunannya. Secara keseluruhan PLBN Motaain menggunakan cat warna putih dan abu-abu, sehingga ketika dipandang terlihat lebih bersih dan elegan.
Di kompleks pos lintas terdapat pos karantina yang sama seperti pos lintas di Aruk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat, antara lain pos kesehatan, perikanan, serta pertanian. Namun, ada yang membedakan untuk pemeriksaan kendaraan yang melintas bagi barang ekspor dan impor di sana.
Ada bangunan tersendiri yang berdiri berada di sisi kanan bangunan zona inti. Di sana, kendaraan bermuatan besar yang mengangkut barang untuk diekspor-impor diperiksa kelengkapan, serta barang yang dibawa.
Secara detailnya, Kementerian PUPR melakukan pembangunan PLBN Motaain menggantikan pos lama di atas lahan seluas 8,8 hektare. Pembangunan dimulai sejak 2015 dengan pendanaan sebesar Rp82 miliar.