Siapa sangka, dari bangunan yang tampak tak terawat itu justru menimbulkan kesan artistik yang menawan, sehingga mengundang banyak wisatawan datang. Tak hanya dari sekitar Magelang, tapi juga dari mancanegara. Walaupun secara fisik bangunan ini terlihat hanya memiliki empat lantai, namun sebenarnya bangunan ini terdiri dari tujuh lantai.
Lantai pertama menggambarkan kelahiran manusia sejak dimulai dari bayi yang polos, kemudian belajar tumbuh menjadi seorang anak. Lantai kedua adalah filosofi dari perjalanan manusia yang sudah beranjak dewasa. Lantai tiga difokuskan kepada hal negatif yang berkaitan dengan penggunaan obat-obatan terlarang atau narkoba. Di sekeliling dinding lantai tiga ada beragam lukisan yang menggambarkan hal itu.
Kemudian lantai empat menggambarkan keragaman budaya di Indonesia. Serupa dengan lantai tiga, di setiap inci dinding terdapat lukisan, hasil karya para seniman sekitar Borobudur dan rehabilitan narkoba yang sempat dirawat di rumah doa. Lantai enam, persis di posisi mulut burung merpati, merupakan filosofi sebuah pengharapan hidup yang baru dan lebih baik. Hal itu ditunjukkan dengan posisi desain bangun berupa mulut merpati yang menghadap ke arah Timur.
Sedangkan lantai ketujuh, tepat di mahkota burung merpati mencerminkan wujud dari rasa syukur atas keindahan, kebahagiaan, dan lainnya. Gereja Ayam berada di Bukit Rhema, sekitar 45 kilometer dari pusat Kota Yogyakarta. Untuk menuju lokasi, ada beberapa akses atau rute yang bisa Anda pilih, yaitu jalan utama yang langsung menuju Bukit Rhema dan Gereja Ayam, atau akses langsung dari Punthuk Setumbu, dan Bukit Purwosari.