Menurutnya, Aman dan nyaman menjadi kunci untuk diterapkan di destinasi wisata Indonesia dan masih punya pekerjaan rumah yang besar. Sementara, terkait dengan kapan dibukanya pintu masuk bagi wisatawan mancanegara, Prabu menerangkan, untuk wisatawan asing, kewenangannya bukan di Kemenparekraf.
"Itu ada di imigrasi dan Kemenlu, kita tunggu saja. Yang bisa dilakukan dilakukan saat ini adalah menyiapkan saja destinasi wisatanya agar kapanpun penerbangan dari mancanegara dibuka ke Indonesia, kita sudah siap. Namun demikian, patut dipahami tren ke depan dalam satu dua tahun, sebetulnya tren berwisata lebih ke domestik. Kita malah berharap wisata ini nanti akan besar dari domestik, dari kita sendiri," katanya.
"Dari kajian yang ada, orang masih enggan untuk pergi ke luar negeri untuk berlibur. Jadi kita memastikan justru fokus pada wisatawan domestik. Ditambah lagi tren wisata ke depan lebih kepada keluarga, private atau menghindari keramaian. Maka Indonesia adalah tempat yang paling tepat. Fokus kita lebih kepada wisatawan domestik agar bisa bangkit karena tentu ini menjadi pilihan yang masuk akal," katanya.