4. Batik Candra Kinasih
Masih dalam seri Asthabrata dengan naskah sestradisuhul, wedono renggan tentang Batara Candra.
Batik Candra Kinasih mengandung pesan mengenai seseorang pemimpin seharusnya selalu menebarkan kasih kepada semua makhluk ciptaan Tuhan. Hal ini bertujuan agar kerajaan yang dipimpin menjadi rukun dan tentram sehingga mencapai keseimbangan alam. Menurut GKBRA Adipati Paku Alam cinta kasih ini merupakan teladan dari Batara Candra yang dilambangkan dengan bunga soma.
5. Batik Bayu Krastala
Batik Bayu Krastala berasal dari seri Asthabrata dan naskahnya sestradisuhul wedono renggan tentang Batara Bayu.
Batik ini mengandung teladan kegigihan seorang Batara Bayu. Seorang pemimpin diisyaratkan memiliki keteguhan hati dan tidak mudah terhasut.
Keteguhan sikap dari Batara Bayu membuat rakyat tidak bertindak semena-mena, tunduk, dan patuh pada pemimpin karena beliau adalah pemimpin yang tegas dan konsisten.
6. Batik Pepadan Dandang Gulo Sari Bremono
Batik ini diambil dari pepadan atau tembang dandang gulo. Motif batik Pepadan Dandang Gulo Sari Bremono terinspirasi dari pepadan dandang gulo yang memiliki makna kewibawaan dan mengandung nasihat Brahmana.
Siapapun yang memakai kain bermotif pepadan dandang gulo sari bremono ini diharapkan dapat membuat sang pemakai tampil lebih anggun, berwibawa dan sanggup menjalankan perintah kebaikan dari para brahmana.
Dalam wawasan batik yang dibagikan oleh GKBRA Adipati Paku Alam, beliau juga menuturkan bahwa penciptaan Batik Pakualaman tidak hanya bersumber dari naskah kuno atau mutrani batik klasik saja. Namun bisa juga terinspirasi dari flora dan fauna di Puro Pakualaman serta benda pusaka.