Tujuan dibangunnya pusat penelitian ini untuk meneliti dan mengembangkan praktik pertanian kakao yang efektif, inovatif serta ramah lingkungan, sehingga dapat menghasilkan panen dengan hasil yang lebih tinggi, berkualitas lebih baik, dan dapat diterapkan oleh petani.
"Masyarakat mengonsumsi cokelat untuk memenuhi berbagai kebutuhan. Untuk memanjakan diri sendiri, maupun mendapatkan rasa cokelat nan lembut yang digemari banyak orang," kata Maurizio Brusadelli, di Jakarta, belum lama ini.
Konsumen di Eropa lebih menyukai cokelat hitam. Sementara cokelat susu lebih digemari di wilayah Asia Tenggara, Australia dan New Zealand.
Dia menambahkan kajian yang dilakukan oleh lembaga penelitian pasar Euromonitor International pada 2018 memproyeksikan kawasan Asia menjadi konsumen bahan-bahan kakao terbesar kedua di dunia, tepat setelah kawasan Eropa Barat.
Pusat penelitian tanaman kakao berskala global di Pasuruan, Jawa Timur sebagai salah satu penggunan akao terbesar di dunia. Menurutnya, keberlanjutan pasokan kakao merupakan kunci pertumbuhan jangka panjang bagi Mondelez International di kawasan Asia serta di seluruh dunia.
“Kakao merupakan bahan utama cokelat yang permintaannya terus meningkat, Mondelez International bertekad untuk dapat memenuhi permintaan konsumen tersebut dengan cara yang tepat, yaitu dengan berkontribusi menciptakan sektor kakao yang berkelanjutan," kata Maurizio Brusadelli.
Dia menambahkan, konsumen juga makin memiliki ekspektasi yang tinggi. Mereka menginginkan makanan ringan yang lezat dan merasa nyaman mengonsumsinya dengan mengetahui dari mana bahan bakunya diperoleh dan diproduksi dengan cara yang berdampak lebih baik pada lingkungan dan komunitas.