Mengulik Filosofi Rendang di Nusantara Marandang

Siska Permata Sari
Lezatnya rendang. (Foto: Okezone)

JAKARTA, iNews.id - Masakan rendang selalu menjadi masakan spesial di hari-hari besar, terutama ketika Idul Fitri. Di mana masakan rendang atau randang ini dicampur dengan kuah opor dan sambal goreng ati.

Tak hanya itu, randang juga menjadi spesial karena ini makanan Nusantara yang berada di urutan pertama dalam daftar makanan terlezat di seluruh dunia. Masakan khas dari Sumatera Barat ini rupanya tak hanya sebagai kuliner terlezat dari Nusantara semata, tetapi randang memiliki nilai budaya yang kental di tanah Minangkabau.

"Randang khas Sumatera Barat juga memiliki nilai adat dan sosial budaya. Setiap peristiwa adat, yang harus tersedia sebagai syarat ya randang. Buat pesta adat, Idul Adha, Idul Fitri, randang itu menu wajib," kata Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno di pergelaran Nusantara Marandang yang dihelat di Parkir Timur Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Minggu (2/12/2018).

Bahkan, dia mengungkapkan, randang juga mempunyai filosofi tersendiri. Apa saja itu? Mari simak informasinya seperti dirangkum iNews.id, Minggu (2/12/2018).

Dagiang

Dagiang atau daging sapi yang menjadi bahan utama dalam penyajian randang memiliki arti sebagai lambang dari "Niniak Mamak" atau para pemimpin suku adat.

Editor : Tuty Ocktaviany
Artikel Terkait
Kuliner
15 hari lalu

Li Lian Park Hyatt Hadirkan Kuliner Khas Kanton Menggugah Selera, Wajib Dicoba!

Kuliner
15 hari lalu

Sensasi Restoran Li Lian di Park Hyatt Jakarta, Manjakan Pengunjung

Kuliner
24 hari lalu

Kari Otentik Jepang Bisa Halal Juga Kok, Ini Caranya!

Kuliner
2 bulan lalu

Rekomendasi Kafe Pet-Friendly di Gading Serpong, Mampir Sini!

Berita Terkini
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
Network Updates
News updates from 99+ regions
Personalize Your News
Get your customized local news
Login to enjoy more features and let the fun begin.
Kanal