11 Maskapai Penerbangan Indonesia yang Gulung Tikar, Merpati hingga Batavia Air
JAKARTA, iNews.id - PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk terancam gulung tikar alias bangkrut karena krisis keuangan karena buruknya tata kelola oleh manajemen di masa lalu. Saat ini, pemegang saham dan manajemen perusahaan penerbangan BUMN itu masih berupaya melakukan negosiasi dan restrukturisasi utang dengan para kreditor.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo mengatakan, Pelita Air Service (PAS) akan menggantikan Garuda jika perusahaan penerbangan negara itu. Upaya kepailitan ditempuh jika negosiasi dan restrukturisasi utang senilai Rp70 triliun gagal dilakukan.
"Kita tetap mengupayakan restrukturisasi Garuda sebagai upaya utama. Tapi Pelita Air kami jadikan cadangan," kata Kartika kepada MNC Portal Indonesia, baru-baru ini.
Dikutip dari berbagai sumber, berikut ini sejumlah maskapai penerbangan dalam negeri yang lebih dulu gulung tikar, mulai dari Merpati Airlines hingga Batavia Air:
Mulai beroperasi: 1962
Pendiri: Pemerintah
Berhenti beroperasi: 2014
Mulai Operasi: 1970
Pendiri: Jerry Albert Sumendap
Berhenti Operasi: 2005
Mulai Operasi: 1969
Pendiri: Tri Utama Bhakti (Truba), kemudian masuk investor baru di penghujung 1980-an, yakni Tri Usaha Bhakti Nusamba (Bob Hasan), Humpuss (Hutomo Mandala Putra)
Berhenti Beroperasi: 5 Juni 1998
Mulai Operasi: 2000
Pendiri: Ale Sugiarto
Berhenti Operasi: 2008
Mulai Operasi: Februari 2008
Pendiri: Julius Indra
Berhenti Operasi: 27 April 2009
Mulai Operasi: 19 Desember 2003
Pendiri: Sandra Ang dan Agung Laksono
Berhenti Operasi: 18 Maret 2008
Mulai Operasi: 2000
Pendiri: KH Abdurahman Wahid dan empat pengusaha lain
Berhenti Operasi: 2001 setelah diambil alih AirASia
Mulai Operasi: Maret 2001
Pendiri: Rudy Setyopurnomo dan sejumlah investor
Berhenti Operasi: 2003
Mulai Operasi: 17 April 1969
Pendiri: Kolonel Sofkar, Mayjen Raden Soerjo, Adil Aljol, Mayor (AU) Soegandi Partosoegondo, Kasbi Indradjanoe dan Darwin Ramli
Berhenti Operasi: April 2012 setelah diambil alih Saratoga Group-Tiger Airways
Mulai Operasi: 2001
Pendiri: Sutinah, kemudian diambil alih Wiryanto Lie
Berhenti Operasi: 2007
Mulai Operasi: 5 Januari 2012
Pendiri: Yudiawan Tansari
Berhenti Operasi: 30 Januari 2013.
Editor: Jujuk Ernawati