3 Taipan Rusia Lepas Kewarganegaraan karena Perang di Ukraina
Pada April lalu, Tinkov mengecam Kremlin lebih keras, mengutuk apa yang disebutnya rezim yang didasarkan pada nepotisme dan perbudakan.
"Para birokrat Kremlin terkejut bahwa bukan hanya mereka, tetapi juga anak-anak mereka sekarang tidak akan melakukan perjalanan ke Mediterania di musim panas. Pengusaha berusaha menyelamatkan sisa-sisa properti mereka," tuturnya.
Sementara dia dan tokoh bisnis top Rusia lainnya - yang dikenal sebagai oligarki - dikenakan sanksi Barat, termasuk larangan perjalanan, pembekuan aset, serta penyitaan pesawat dan kapal pesiar. Adapun kekuatan politik dan militer Presiden Putin sangat bergantung pada dukungan miliarder, yang menjadi kaya melalui koneksi Kremlin.
Pada April lalu, Tinkov telah menjual 35 persen saham keluarganya di perusahaan yang dia dirikan, TCS Group Holding, yang berbasis di Siprus. Bisnis TCS di bawah merek Tinkoff, meliputi perbankan, asuransi, dan telepon seluler. Pembelinya adalah salah satu orang terkaya Rusia, Vladimir Potanin, kepala raksasa pertambangan Norilsk Nickel.
Media melaporkan, bankir Rusia lainnya Nikolay Storonsky, juga telah melepaskan kewarganegaraan Rusianya. Dia memiliki kewarganegaraan Inggris dan mendirikan fintech start-up Inggris Revolut. Dia mengutuk perang di Ukraina dalam sebuah posting blog awal tahun ini, menyoroti koneksi keluarganya di Ukraina.
Awal bulan ini, miliarder Israel-Rusia Yuri Milner juga mengumumkan telah melepaskan kewarganegaraan Rusia-nya. Dia meninggalkan Rusia pada 2014 dan tinggal di AS.
Editor: Jujuk Ernawati