Atasi Krisis Garuda Indonesia, Kementerian BUMN Tawarkan Empat Opsi
Ketiga, Garuda dibiarkan melakukan restrukturisasi. Di saat bersamaan, mulai mendirikan perusahaan maskapai penerbangan domestik baru yang akan mengambil alih sebagian besar rute domestik Garuda. Bahkan, menjadi national carrier di pasar domestik.
"(Catatannya) untuk dieksplorasi lebih lanjut sebagai opsi tambahan agar Indonesia tetap memiliki national flag carrier," tulis dokumen tersebut.
Opsi selanjutnya, Garuda akan dilikuidasi. Dalam opsi ini, pemerintah akan mendorong sektor swasta untuk meningkatkan layanan udara. Misalnya, dengan pajak bandar udara (bandara) atau subsidi rute yang lebih rendah.
Namun jika opsi terakhir menjadi pilihan pemerintah, maka Indonesia secara resmi tidak lagi memiliki national flag carrier.
Sebelumnya, Garuda mengaku tengah menghadapi kondisi keuangan yang berat akibat pandemi Covid-19. Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan, perseroan akan melakukan resktukturisasi secara menyeluruh.
"Kegagalan menjalankan program restrukturisasi bisa mengakibatkan perusahaan dihentikan secara mendadak," ujarnya, beberapa waktu lalu.
Secara bertahap, manajemen pun telah memotong gaji dan merumahkan ratusan karyawannya, dan menawarkan pensiun dini. Perseroan juga berencana memangkas setengah jumlah armada yang dioperasikan.
Di sisi lain, perseroan masih memiliki utang hingga Rp70 triliun, di mana utang tersebut akan bertambah sebesar Rp1 triliun setiap bulannya. Hal itu terjadi lantaran Garuda terpaksa menunda melakukan pembayaran kepada penyewa pesawat.
Editor: Jujuk Ernawati